Waktu Sholat Mekkah

Waktu Sholat Mekkah

,
Diberdayakan oleh Blogger.


 Ygsgdbbd

Cari Blog Ini

Bradley Glover

Bradley Glover

Economics Teacher

James Andy

James Andy

Math Teacher

Londynn Vargas

Londynn Vargas

Language Teacher

Kontributor

Kathy Matthews

Kathy Matthews

History Teacher

Robert O'Neill

Robert O'Neill

Physical Education Teacher

Iklan

iklan

Wamendag Jerry: Perjanjian Dagang Kuatkan Hubungan Indonesia-Korsel

Administrator
Jumat, 30 Agustus 2024, 04.00.00 WIB Last Updated 2024-09-01T10:33:55Z










Queen News.co / KEMENDAG / Jakarta, 29 Agustus 2024 — Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga menuturkan, dengan adanya perjanjian perdagangan bebas utama, Indonesia dan Korea Selatan tidak hanya

memperdalam kolaborasi ekonomi, tetapi juga memperkuat hubungan diplomatik. Perjanjian

dagang dimaksud meliputi Indonesia-Korea Comprehensive Economic Partnership Agreement

(IK CEPA), ASEAN-Korea Free Trade Agreement (AKFTA), dan Regional Comprehensive Economic

Partnership Agreement (RCEP).

Demikian disampaikan Wamendag Jerry dalam Team Korea-Indonesia Economic Partnership

Forum di Hotel St. Regis Jakarta kemarin, Rabu (29/6). Forum yang mengusung tema "Strengthening Partnerships to Promote Korea-Indonesia Trade and Investment" tersebut digelar Korean Chamber of Commerce and Industry in Indonesia. 

"Perjanjian-perjanjian yang mencakup sektor-sektor utama seperti pertanian, industri, tekstil, elektronik, dan jasa, telah meningkatkan peluang perdagangan dan investasi secara signifikan. 


Ini membuka jalan bagi bisnis dan industri di kedua negara untuk berkembang dengan menghapus

tarif dan mengurangi hambatan perdagangan. Tidak hanya memperdalam kolaborasi ekonomi

Indonesia dan Korsel, tapi juga memperkuat hubungan diplomatik," urai Wamendag Jerry.

Turut hadir Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir dan Kuasa Usaha Ad Interim Kedutaan

Besar Korea di Indonesia Park Soo-Deok. Berikutnya, Wakil Ketua Umum Hubungan Internasional Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN) Bernardino M. Vega serta Ketua Korean Chamber of Commerce and Industry Lee Kang Hyun.

Wamendag Jerry juga meminta Korsel untuk terus bekerja sama dengan Indonesia dan menjadikan

Indonesia sebagai tujuan perdagangan dan investasi yang prospektif. Terkait hal itu, pelaku usaha kedua negara perlu berdiskusi dan membangun koneksi yang dapat membuahkan kontribusi yang signifikan bagi pertumbuhan ekonomi dan kemakmuran Indonesia dan Korea.

"Saya memahami, sebagian besar pembuat keputusan cenderung menunggu arah kebijakan

pemerintahan baru Indonesia. Di sisi lain, kerja sama Indonesia dan Korea diharapkan dapat terus

berjalan. Forum ekonomi seperti ini dapat kita manfaatkan untuk berdiskusi, bertukar ide,

membangun koneksi, dan membuka jalan bagi kolaborasi dan kemakmuran kedua negara," jelas

Wamendag Jerry.


Forum ini berfungsi sebagai platform untuk tidak hanya merayakan kemitraan yang sudah terjalin

selama 50 tahun, tetapi juga untuk mengeksplor peluang baru untuk meningkatkan hubungan

ekonomi Indonesia-Korsel. 


Menarik untuk dicatat tren positif dalam hubungan perdagangan dan ekonomi antara Indonesia dan Korsel, terutama adanya tantangan global yang ditimbulkan pandemi Covid-19. 


Peningkatan perdagangan bilateral antara kedua negara merupakan indikasi kemitraan ekonomi yang tangguh.

Tahun lalu merupakan tahun yang istimewa bagi Indonesia dan Korsel, yaitu kedua negara

memperingati 50 tahun hubungan bilateral. Korsel telah menjadi salah satu mitra strategis

Indonesia di sektor ekonomi, khususnya di bidang investasi dan perdagangan.

Hal ini sejalan dengan tujuan Indonesia untuk menjaga pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan menjadi negara maju pada 2045. Pada saat itu, Indonesia akan merayakan hari kemerdekaan

yang ke-100. 


"Presiden Joko Widodo telah mencanangkan Visi Indonesia Emas 2045. Tujuannya, mengubah Indonesia dari negara berkembang berbasis komoditas menjadi negara maju dengan

industri bernilai tambah," tutur Wamendag Jerry.

Wamendag Jerry mengungkapkan, sejak 2017, Indonesia telah menjadi salah satu mitra paling

strategis bagi Korea Selatan di bawah kerangka Special Strategic Partnership and New Southern

Policy. 


Pasar Indonesia menarik minat perusahaan Korea Selatan untuk berpartisipasi dalam

proyek-proyek strategis di Indonesia, khususnya di bidang infrastruktur, energi hijau, perawatan

kesehatan dan biofarmasi, smart city, teknologi digital, dan industri makanan.

Menurut laporan Global Economic Prospects oleh World Bank pada awal tahun ini, pertumbuhan

ekonomi global diproyeksikan melambat menjadi 2,4 persen pada 2024. Negara maju diperkirakan

hanya tumbuh sebesar 1,2 persen sedangkan negara berkembang 3,9 persen.

Di tengah tantangan global, ketidakpastian, dan ketegangan geopolitik, ekonomi Indonesia terus

menunjukkan pertumbuhan positif. 


Pada kuartal I-2024, ekonomi Indonesia tumbuh 5,11 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (year-on-year). Pertumbuhan ekonomi

Indonesia pada 2024 diperkirakan tetap kuat, dalam kisaran 4,7--5,5 persen. Neraca perdagangan Indonesia pada Juli 2024 mencatat surplus USD 0,47 miliar. 


Nilai ini melanjutkan tren surplus neraca perdagangan selama 51 bulan berturut-turut sejak Mei 2020. Meskipun surplus ini lebih kecil dibandingkan surplus pada Juni 2024 sebesar USD 2,39 miliar, hal ini tetap mencerminkan stabilitas dan kondisi positif perekonomian Indonesia. 


Optimisme harus terus dijaga bahwa perdagangan Indonesia akan terus tumbuh dan perekonomian nasional akan terus membaik.

Sekilas perdagangan Indonesia-Korsel

Korsel adalah mitra dagang ke-5 tujuan ekspor dan asal impor ke-8 bagi Indonesia. 


Berdasarkan data yang diolah Kementerian Perdagangan, total perdagangan Indonesia-Korsel selama lima tahun terakhir (2019--2023) tumbuh 12,6 persen. 


Neraca perdagangan kedua negara mencatatkan

surplus USD 734 juta bagi Indonesia pada 2023.


Pada 2023, komoditas ekspor utama Indonesia ke Korsel yaitu batu bara (selain antrasit dan

bitumen), gas petroleum, bijih tembaga, monitor dan proyektor, dan asam lemak. Komoditas

impor utama Indonesia dari Korsel yaitu batu bara tidak diaglomerasi, gas minyak bumi dan gas

hidrokarbon lainnya, serta bijih tembaga dan konsentratnya. 


Berikutnya, aparatus penerima

elektronik, minyak sawit dan fraksinya, amonia, batubara bitumen, minyak bumi dan minyak dari

mineral mengandung bitumen, kayu lapis dan asam lemak monokarboksilat industri.

Terkait investasi, Korsel adalah sumber investasi asing langsung (Foreign Direct Investment/FDI)

ke-7 bagi Indonesia. Pada 2023, Korsel menanamkan USD 2,5 miliar (naik 10,7 persen yoy) di Indonesia dalam 5.895 proyek (naik 102,7 persen yoy). Sektor investasi Korsel di Indonesia

meliputi industri mesin dan elektronik; listrik, gas, dan air; industri barang dari kulit dan alas kaki. 


Melann!



Iklan

iklan