Queen News.co / Tangerang / 11 Oktober 2024 — Kementerian Perdagangan berkomitmen untuk memberikan dukungan penuh kepada para eksportir Indonesia, khususnya kopi, melalui berbagai program dan inisiatif.
Salah satu inisiatifnya adalah mendukung peran aktif Indonesia dalam forum perdagangan internasional.
Demikian diterangkan Wamendag Jerry dalam forum bisnis di Tangerang, Banten kemarin, Kamis (10/10).
Forum bisnis tersebut mengusung tema “Mendorong Potensi Kopi Indonesia di Pasar Global melalui Kolaborasi dan Ekosistem Ekspor yang Berkelanjutan”.
”Indonesia senantiasa berperan aktif di forum-forum perdagangan internasional, baik ke negara pasar tradisional maupun nontradisional. Berdasarkan data kementerian Perdagangan per September 2024, telah diselesaikan 38 perundingan dagang 17 perundingan masih berlangsung, dan 13 perundingan sedang dijajaki,” terang Wamendag Jerry.
Wamendag Jerry menyebutkan negara tujuan ekspor tradisional misalnya Republik Rakyat Tiongkok (RRT), Amerika Serikat, dan Jepang.
Adapun negara tujuan ekspor nontradisional terletak di kawasan Asia Selatan dan Tengah, Timur Tengah, Afrika, dan Eropa Timur.
Terkait ekspor, Wamendag Jerry menekankan pentingnya eksportir memperhatikan 3K.
“Bagi eksportir, harap perhatikan aspek 3K yang terdiri kuantitas, kualitas, dan kontinuitas.
Pelajari regulasi negara tujuan ekspor untuk mendapatkan kualitas yang dibutuhkan dan perhatikan konsistensi.
Jangan sampai terjadi ekspor bulan pertama kontainer penuh, ekspor bulan kedua separuh kontainer, dan ekspor lagi tiga bulan berikutnya,“ jelas Wamendag Jerry.
Berdasarkan data Kementerian Perdagangan, tren pertumbuhan impor kopi dunia tumbuh 12 persen dalam lima tahun terakhir.
Ini menunjukkan penikmat kopi global terus berkembang dengan permintaan yang tinggi untuk kopi berkualitas.
Selain tingginya permintaan, Wamendag Jerry menambahkan, diperlukan strategi yang tepat untuk menghadapi sejumlah tantangan.
Tantangan dimaksud seperti memenuhi permintaan untuk kopi spesialti, premium, ramah lingkungan serta konsumen yang semakin kritis dengan asal usul kopi dan praktik berkelanjutan membutuhkan strategi yang tepat.
Kementerian Perdagangan menggulirkan fasilitas pendampingan untuk para eksportir demi menunjang kelancaran ekspor, misalnya sertifikasi dan penyusunan rencana ekspor.
Selain itu, pemerintah terus mendorong digitalisasi dalam proses perizinan ekspor agar lebih efisien, transparan, dan mudah diakses semua pelaku usaha, khususnya usaha kecil dan menengah (UKM)
"Hal ini untuk menyederhanakan proses ekspor,“ ujar Wamendag Jerry.
Progam lainnya yaitu peningkatan kapasitas pelaku usaha kopi.
Kementerian Perdagangan bekerja sama dengan berbagai pihak untuk menyelenggarakan pelatihan dan program peningkatan kapasitas bagi pelaku usaha kopi, terutama dalam meningkatkan kualitas produk dan strategi pemasaran.
Berikutnya, penguatan penjenamaan kopi Indonesia. Bagi Wamendag Jerry, kopi Indonesia memiliki karakteristik yang unik dan berkualitas tinggi.
Dengan demikian, Kementerian Perdagangan berupaya untuk memperkuat jenama kopi Indonesia di pasar global melalui promosi yang lebih agresif di berbagai pameran internasional dan forum perdagangan.
Wamendag Jerry juga mengajak seluruh peserta forum untuk memanfaatkan kesempatan ini sebaik mungkin, berpartisipasi aktif dalam diskusi, dan membangun jejaring yang lebih kuat guna memperkuat ekspor kopi Indonesia.
Forum bisnis tersebut adalah salah satu program unggulan Trade Expo Indonesia (TEI) ke-39 yang digelar pada 9-12 Oktober 2024 di Indonesia Convention Exhibiton (ICE), Bumi Serpong Damai (BSD), Tangerang, Banten. TEI ke-39 mengusung tema “Build Strong Connection with the Best of Indonesia”.
Wamendag Jerry juga menekankan, forum ini juga diharapkan dapat membuka diskusi yang lebih luas mengenai berbagai peluang dan tantangan yang dihadapi eksportir kopi Indonesia.
Kerja sama dengan para pemangku kepentingan diharapkan dapat merumuskan solusi inovatif untuk mengatasi berbagai kendala yang selama ini menghambat ekspor kopi Indonesia.
Forum bisnis tersebut dihadiri 50 peserta yang merupakan pelaku usaha kopi.
Turut hadir Direktur Pengembangan Ekspor Produk Primer Miftah Farid, Direktur PT Kamar Dagang Indonesia (KADIN Indonesia Trading House) Esther K. Cesie Mandagi, Direktur Utama PT Asuransi ASEI Indonesia Achmad Sudiyar Dalimunthe, Staf Ahli Menteri Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Samsul Widodo.
*Melann!