Queen news.co / Pringsewu – Mursidi, Kepala Pekon (Kakon) Jogjakarta Selatan, Kecamatan Gadingrejo, diduga terlibat dalam politik praktis dengan mengorganisir massa secara diam-diam. Dugaan tersebut muncul setelah rekaman percakapan teleponnya dengan salah satu warga setempat tersebar.
Dalam percakapan tersebut, Mursidi berbicara dalam bahasa Jawa, meminta agar orang yang diteleponnya mulai menggerakkan massa untuk kepentingan calon tertentu. “Hurung eneng pergerakan (untuk Ririn, red), sampean ngumpulke datane. (Belum ada pergerakkan untuk Ririn, kamu kumpulin datanya),” ujar Mursidi.
Tidak hanya itu, Mursidi juga meminta orang tersebut untuk tetap menerima tim dari pasangan calon (paslon) lain, namun hanya untuk dipantau saja. “Mengko wong-wong kui (tim paslon lain, red) langsung digoreng wae,” tambahnya, mengisyaratkan manipulasi informasi terkait tim tersebut.
Ketika dikonfirmasi, Mursidi sempat menolak tuduhan tersebut dan menyangkal terlibat dalam politik praktis. Ia bahkan meminta agar rekaman itu tidak dijadikan bahan berita. "Rekaman seko sopo koe, ora lah. Itu bukan aku," kilahnya pada Jumat (4/10).
Selama wawancara, Mursidi terlihat gelisah dan beberapa kali mencoba mengalihkan pembicaraan ke topik lain. “Mbak di mana ini? Nggak usah ditulislah itu,” ujarnya kepada wartawan, semakin memperkuat dugaan keterlibatannya.
Meski Mursidi berusaha mengelak, bukti rekaman percakapan tersebut telah menjadi perbincangan hangat di kalangan masyarakat. Warga setempat pun berharap pihak berwenang dapat segera melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait dugaan politik praktis yang dilakukan oleh Mursidi sebagai Kakon.
Tim