QueenNews.co / Lampung Timur - Kasus Bullying anak dilingkungan sekolah akhir-akhir ini banyak terjadi, seperti yang di alami pelajar Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 Braja Selebah. Sebut saja Mawar (nama samaran), harus merasakan pil pahit dalam hidupnya, karena telah dibuli atau di isukan tengah berbadan dua (hamil), senin 02/11/2024.
Mawar menceritakan, saat itu di hubungi oleh oknum guru bernama Riko, dan menanyakan " apa benar ada yang hamil". Mawar pun menjawab " tidak tahu".
Dan beberapa hari kemudian, tepatnya pada tanggal 25 Oktober 2024, beredar di sekolah bahwa Mawar telah hamil. Mendengar kabar fitnah tersebut Mawar sontak kaget, sedih dan kecewa.
Sedangkan ibu korban, yang melihat sikap anaknya berubah menjadi pemurung, sedih, dan tidak mau berangkat sekolah, akhirnya menanyakan apa yang sebenarnya terjadi. Mawar mengatakan, bahwa dirinya di tuduh tengah hamil, Karena merasa anaknya telah terzolimi, ibu Mawar mendatangi pihak sekolah untuk meminta bantuan agar bisa menyelesaikan atau mengklarifikasi fitnah yang terjadi. Dan menurut keterangan, kepala sekolah mengatakan," nanti kita cari jalan keluar, sekarang pulang saja dulu kami masih ada kegiatan."
Selang beberapa hari kemudian, bukannya klarifikasi atau menyelesaikan masalahan, oknum guru BK Hilma, malah menyuruh Mawar untuk melakukan tes kehamilan. Dengan alat yang sudah disiapkan, dan tanpa izin atau persetujuan dari orangtua nya.
Karena merasa telah terzolimi, Ahmad Paman Mawar didampingi oleh ketua DPC PPWI Lampung Timur Sopyanto, mendatangi pihak sekolah untuk meminta keadilan kepada pihak sekolah. Agar permasalahan yang dialami Mawar cepat selesai.
Namun, alih-alih mendapatkan bantuan, dan belum sempat mereka berucap, pihak sekolah yang di wakili oleh Harun Kurniadi, S. Sos, M.H, koordinator humas dan keamanan, dengan nada tinggi dan keras membantah, dan seolah-olah pihak sekolah sudah benar dengan apa yang dilakukan.
Karena tidak terima keponakan di bully, dan sambutan dari pihak sekolah yang dinilai arogan kepada wali murid, Ahmad didampingi oleh bung Pyan ketua PPWI Lampung Timur mengadukan permasalahan ini ke Polda Lampung, guna mendapat keadilan dan dapat diproses sesuai hukum. Agar tidak ada lagi Mawar-Mawar yang menjadi korban bullying.
*AE